Halaman

Senin, 03 Juni 2013

Jazirah Arab Akan Kembali Subur


Kisah Islamnya Prof. Alfred Kroner (Pakar Geologi Terkemuka)

Nabi Muhammad Bersabda :
تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُوْدَ جَزيرَةُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَ أَنْهَارًا
"Kiamat tidak akan terjadi sampai jazirah Arab kembali penuh dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR. Muslim)

“Negeri-negeri Arab akan kembali menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai.” (Prof. Alfred Kroner)



Prof. Alfred Kroner adalah seorang ahli ilmu bumi (Geologi) terkemuka di dunia, dari Departemen Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Jerman. Lingkungan Eropa tempat beliau tinggal yang sekuler itu telah membuatnya menjadi seorang atheis yang tidak beriman sama sekali terhadap agama-agama samawi.

KISAH KEISLAMANNYA
Prof. Alfred Kroner ketika itu menghadiri seminar Geologi di Fakultas Ilmu Bumi (Geologi) di King Abdul Aziz University, Arab Saudi. Di sana beliau bertemu dengan salah seorang da’i muslim yang bernama Abd al-Majid al-Zindani. Kemudian terjadi perbincangan diantara mereka berdua ;

Abd al-Majid al-Zindani : “Tahukah anda bahwa jazirah Arab tadinya adalah padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang mengalir?”
(Padang pasir yang kita lihat sekarang ini dulunya merupakan daerah padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang mengalir, Subhanallah!)

Prof. Alfred Kroner : “Permasalahan itu telah diketahui dunia dan merupakan fakta ilmiah yang tidak mungkin diabaikan. Para ilmuwan Geologi mengetahui hal itu. Jika anda menggali tanah di jazirah Arab maka anda akan menemukan peninggalan-peninggalan yang menunjukkan kebenaran itu. Buktinya banyak sekali, salah satunya adalah peninggalan-peninggalan yang ditemukan di bawah bebatuan.”

Abd al-Majid al-Zindani : “Apakah anda mempunyai bukti bahwa jazirah Arab akan kembali menjadi padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai?”

Prof. Alfred Kroner : “Hal itu adalah suatu kebenaran yang telah kami ketahui. Kami para pakar Geologi telah mengukur dan menghitungnya. Kami dapat memperkirakan kapan itu akan terjadi, tidak lama lagi.”

Abd al-Majid al-Zindani : “Mengapa bisa demikian?”

Prof. Alfred Kroner : “Karena kami dulu telah mempelajari sejarah bumi dan kami menemukan bahwa bumi melewati beberapa fase. Di antara fase-fase tersebut ada satu periode yang dikenal dengan ‘era salju’ (snow age).”

Abd al-Majid al-Zindani “Apa yang dimaksud dengan ‘era salju’ itu?”

Prof. Alfred Kroner : “Maksudnya adalah, sebagian besar air berubah menjadi es dan berkumpul di kutub utara yang beku kemudian bergerak perlahan-lahan ke selatan. Ketika bergerak ke selatan tentu itu akan mempengaruhi cuaca pada tanah yang ada di sekitarnya. Hal ini akan membuat Semenanjung Arabia menjadi dingin karena kedekatannya dengan daerah selatan. Maka ketika itu negeri-negeri Arab menjadi negeri-negeri yang paling subur dan hijau dengan sungai-sungainya yang mengalir. Saya sudah menghubungkan antara aliran-aliran sungai dan hujan di daerah Abha dengan yang terjadi di Eropa Utara.”

Abd al-Majid al-Zindani : “Iya, kami percaya itu.”

Prof. Alfred Kroner : “Iya, sebab ini adalah fakta ilmiah yang tidak dapat dibantah.”

Abd al-Majid al-Zindani : “Coba sekarang anda dengarkan salah satu hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam berikut yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ; ‘Hari kiamat tidak akan datang sampai negeri Arab kembali menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai.’ “

Abd al-Majid al-Zindani kemudian melanjutkan dengan mengajukan pertanyaan ; “Siapa yang memberi informasi kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam bahwa tanah Arab dulunya adalah dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai?”

Prof. Alfred Kroner berpikir, kemudian beliau menjawab : “Bisa jadi ilmuwan Roma.”

Abd al-Majid al-Zindani kemudian bertanya lagi : “Lalu siapa yang memberitahu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam bahwa tanah Arab akan kembali menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai yang mengalir?”

Prof. Alfred Kroner kembali berpikir, kemudian beliau menjawab : “Tentu dari yang mengetahui alam raya ini ; Tuhan.”

Abd al-Majid al-Zindani : “Itu pendapat anda, tulislah!”

Prof. Alfred Kroner kemudian berkata : “Fakta ilmiah yang saya temukan dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah (Hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam) telah membuat saya kagum. Kami para ahli Geologi belum mendapatkan bukti atas kebenaran itu kecuali baru-baru ini melalui riset modern. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam tidak mendapatkan informasi itu kecuali dari Yang Mahatinggi!”

Pertemuan antara Prof. Alfred Kroner dengan da’i Islam ini hanya berlangsung selama dua jam setengah. Akhirnya setelah itu sang Profesor Geologi terkemuka yang awalnya adalah tokoh atheis besar Jerman itu menyatakan diri masuk Islam. Subhanallah.

APA YANG BISA KITA PETIK DARI KISAH INI?
Sungguh, begitu banyak fakta yang telah disebutkan sejak abad ke-7 di dalam Al-Qur’an dan juga di dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam, baru bisa diketahui dan dibuktikan secara ilmiah oleh umat manusia selang 14 abad kemudian, semua itu adalah tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang-orang yang berpikir, semua itu adalah bukti nyata bahwa Al-Qur’an benar-benar berasal dari Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam adalah benar-benar utusan-Nya, sesuai firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an ;
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagimu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Fushshilat : 53)

Orang-orang yang masih bisa berpikir dengan akal sehat pasti akan menemukan kebenaran yang sesungguhnya dalam Islam. Prof. Alfred Kroner adalah salah satu contohnya, beliau mengakui tidak mungkin bagi seorang manusia pada 14 abad yang lalu sudah mengetahui bahwa jazirah Arab akan kembali menjadi dataran berpadang rumput, karena beliau dan para ahli Geologi lainnya di seluruh dunia pun baru mengetahui fakta ilmiah itu dalam beberapa tahun belakangan ini melalui riset modern yang panjang, jadi tidak mungkin seorang manusia pada 14 abad yang lalu mengetahui fakta itu kecuali mendapatkan informasi dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, yang menciptakan seluruh alam semesta ini.

Sungguh, sekarang ini adalah zaman di mana segala sesuatu tunduk kepada ilmu pengetahuan. Namun sejak awal ilmu pengetahuan tunduk kepada Sang Penciptanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar