La
Haula wa La Quwwata Illa Billah. Ucapan tersebut sering sekali diucapkan oleh
manusia, terutama orang muslim. Entah faham atau tidak yang jelas sering sekali
kita jumpai di tengah masyarakat ucapan tersebut keluar dengan begitu saja.
Seolah ucapan ini sudah menjadi hal biasa diucapkan saat terkejut, kagum
terhadap sesuatu atau bahkan saat menunjukkan kemarahan pada orang lain.
Andai
saja semua kaum muslimin tahu makna dan keutamaan ucapan La Haula wa La Quwwata
Illa Billah ini, tentu mereka tak akan bermain-main begitu saja. Sebab ucapan
ini adalah ucapan yang istimewa dan memiliki keutamaan luar biasa.
Suatu
ketika Al Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah SAW bahwa anaknya yang bernama
Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar Al
Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf
memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.
Maka
setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La
Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit
yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan
menunggang onta milik musuh.
Bahkan
saat Auf di kejar dan bertemu dengan musuhnya kembali dia dapat terlepas
setelah membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.”
Orang
tua Auf menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka Rasulullah
SAW mengijinkan Auf untuk mengambil onta yang telah dicurinya dari musuhnya
tersebut. Setelah itu turunlah ayat Al-Qur’an:
“Dan
barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya
jalan keluar,” (QS. Ath Thalaq:2)
Sedemikian
istimewanya ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” sampai-sampai
Rasulullah SAW bersabda:
Perbanyaklah
membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan
perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad)
Pengalaman
luar biasa juga pernah diceritakan oleh Abu Khair, Ishaq Al Gharawi. Dia
menceritakan bahwa mereka pernah diserang sebuah pasukan dengan delapan puluh
ekor gajah. Akibatnya pasukan mereka, termasuk pasukan berkuda menjadi
berantakan.
Peristiwa
ini, ujar Abu Khair membuat Muhammad bin Qasum panik. Melihat kondisi ini dia
kemudian membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” berkali-kali.
Ajaib,
karena ucapan tersebut Allah menahan gajah-gajah tersebut dengan cara
ditimpakan kepadanya rasa yang sangat panas, sehingga gajah-gajah itu mencari
sumber air. Para pawang mereka sekalipun tak mampu mengendalikan gajah-gajah
yang sudah kepanasan itu.
Akhirnya,
para prajurit Muslim bisa melanjutkan perjalana dengan menaiki gajah yang sudah
ditaklukkan tersebut. Kemenangan ini tentu berkat izin dari Allah SWT. Kisah
kedua ini diriwayatkaan oleh Ibnu Abu Dunya dan Tanukhi dalam kitab Al- Farj
ba’dasy Syiddah.
Demikianlah
diantara kisah tentang keistimewaan ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa
Billah.” Oleh karenanya jadikanlah ucapan ini sebagai amalan kita, terutama
saat menghadapi kesulitan. Jangan sampai ucapan mulia ini dijadikan bahan
olok-olokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar